blogger,

Pengabdian #10 (Harapan Seorang Siswa)

13.19.00 ima2512 0 Comments

Selamat Bulan Ramadhan, aku lupa ini sahur yang kerapa  yaa, sekarang menunjukkan jam 3. 24 WIB, waktunya masih pagi bener, buat sahur pun untuk daerah sini, masih terbilang pagi. Aku udah bangun dari tadi jam 2.00, habis itu gak bisa tidur, faktor sakit perut dan aku kalo udah melek, kadang susah lagi tidurnya. Atau jangan jangan ada sesuatu (ngacok, abaikan saja).  Ya ku putuskan saja untuk membuka laptop dan menikmati fasilitas wifi yang ada disekolah, beginilah sekolah yang berskala nasional, wifi ada dimana dimana. Hehehe

Tampa sengaja, aku menengok sala satu satu profil G+ dari salah satu siswiku. Menurutku dia aktraktif,manis , bersemangat dan kreatif.  Dan aku menemukan blog nya dia.  Dari satu ketulisan yang lain, aku mulai membaca satu persatu. Ku mulai memahami apa yang ia rasakan , skip tentang perasaan doi –doian, itu juga normal , suka menyukai seseorang itulah adalah hal yang wajar, apalagi seumuran mereka, it is normal, likes human being . dari apa yang aku baca aku tahu bagaimana perasaannya, dan sedikit memahaminya. Bagaimana sulitnya ia belajar, harapan dia, apa yang ia rasakan dan sebagaimananya. Dari tulisan tersebut, satu yang benar benar aku pahami, dia berekspetasi tentang kehidupan sekolahan yang islami, mengharapkan pengajaran yang lebih baik, mengharapkan lingkungan yang islami, pengajar –pengajar yang islami, ada rona sedikit atau mungkin banyak kekecewaan yang temui ketika ia sekolah disini. Aku juga sedikit merasakan, bahwa diriku belum memenuhi ekspetasi dia.  Aku belum memenuhi standart seorang guru, aku belum mampu memberikan teladan yang baik bagi dirinya.  


Diriku merasakan sendiri, bahwa ketika kita sudah di dekatkan dengan label “guru” kehidupan menjadi seorang teladan harus yang kita tanamkan dalam hati ini. Kita tidak memungkiri bahwa ketika ingin mereka menuruti kita, kita harus memberikan contoh mana yang benar mana yang tidak. Bahkan aku merasakan, label “guru” dapat menjadi pengawas bagi kita sendiri. Aku sendiri secara pribadi, belum memenuhi dan merasa belum siap untuk berkarakter seorang guru. Ketika kita menyuruh siswa kita untuk disiplin, namun kita sendiri belum disiplin, mereka pasti juga akan sedikit menentang tentang perintah kita. Memang contoh itu lebih mudah mereka jalani dari pada hanya ucapan. Aku tidak menyalahkan kekecewaan mereka, ketika kita melarang mereka menggunakan baju yang tidak islami, tetapi kita tidak memakai baju islami, mereka pun pasti ada rasa sedikit berontak.

“setiap orang dalam proses memperbaiki diri. Begitu juga dengan kami” kami ingin menjadikan kalian sebagai seorang insan yang lebih baik, begitu pula kami. Maafkan kami, jika kami belum bisa menjadi teladan yang baik, mari kita sama – sama berproses menjadi lebih baik. 

You Might Also Like

0 komentar: