Cerita Serpong #1
Selasa, 29 Januari 2013
Hari ini aku
baru menapakkan kaki di Serpong. Kasur
di Jaya Kos seakan menjadi impian selama diperjalanan SBY-JKT-SERPONG.
Kami mendapat 2 kamar kos untuk 5 orang, sedangkan pembayarannya diratakan
untuk 5 orang. Itu cukup adil menurutku sudah. Kurang lebih satu bulan atau dua
bulan aku akan menghabiskan waktu ku dengan lingkungan ini, Jaya Kost, Muncul,
Jalan Raya Puspiptek, LIPI, Nanotech, dan Metalurgi. Perjalananku menuju
Serpong ini memiliki beberapa kesan yang seru untuk diceritakan. ( Menurutku
sendiri,,hehehe)
Cerita
ini bermula ketika kami bertiga (Alwi, aku dan Titik) akan berangkat menuju
Stasiun Pasar Turi. Rencananya kami
berangkat jam 16. 15, tapi karena saluran telp Taxi nya pada sibuk semua
(mungkin gara2 hujan kali ya,,) akhirnya kami menyetop taxi dijalan dan kamipun
berangkat jam 16. 25. Keberangkatan kereta kami 17. 10 dan kami masih berada di
Jalan yang diguyur hujan. Hujan semakin deras dan menyebabkan daerah di Jalan
Semarang banjir dan macet total. Sungguh malang nasib kami bertiga, sudah
kejebak macet, banjir pula dan tidak lupa juga dikejar oleh keberangkatan
kereta. Jam menunjukkan jam 17.00 dan kami masih berada dalam taxi yang tidak
bergerak dalam kondisi kemacetan. Kamipun memutuskan untuk keluar dari Taxi dan
berjalan kaki dari jalan Semarang menuju Pasar Turi. Air hujan yang setinggi
lutut membuat langkah kami semakin lambat, ditambah dengan adanya koper membuat
kami semakin sulit untuk bergerak di dalam keruhnya air banjir. Alhamdulillah ada
anak-anak yang sedang mendorong mobil yang macet, kamipun meminta tolong kepada
sejumlah anak-anak tersebut untuk membawa koper kami (dan tentunya dibayar). Meskipun
begitu, diriku serasa sudah tidak kuat, jam semakin mepet, kakiku semakin berat. Ku buka sepatuku dan kupegang, kuterjang
banjir dan sampai ke Stasiun Pasar turi dengan keadaan basah kuyub. Kedua
temanku masih dibelakang ku dengan anak-anak lelaki yang membawa koper kami.
Orang-orang dan petugas di Stasiun Pasar Turi menyuruhku agar bergegas masuk
kedalam kereta karena akan segera berangkat.
Ku baru menyadari, teman ku masih kurang satu orang. Jam menunjukkan 17.
25, Kereta sudah melambatkan keberangkatan 15 menit. Kami bertiga basah kuyub masuk dalam kereta,
sedangkan pipin (yang sudah menunggu kami dari tadi ) masih me-lobby kepada
masinis kereta untuk melambatkan keberangkatan kereta 10 menit lagi. Namun dia
tidak berhasil, dia meninggalkan satu tiket di petugas penjaga kereta di
Stasiun Pasar Turi. (agar teman kami, kalo datang, bisa langsung menyusul
kami). Teman yang ketinggalan kereta terjebak macet dan banjir juga, kami sudah
tidak bisa melobby bapak masinisnya. Kami berharap dia naik kereta setelahnya,
dan kami berencana akan menyusulnya di Stasiun pemberhentiannya. HP temenku
pada saat itu juga mati, dan kami tidak dapat berkomunikasi dengan dia. Kami berempat
khawatir, bagaimana dengan teman kami satunya.
Kurang
lebih Jam 06.00 kereta kami sampai di Stasiun Jakarta Kota. Kami langsung mencari KRL menuju Gambir,
petugas memberi tahu bahwa KRL sedang tidak beroperasi di Gambir. Solusinya,
temen kami yang di Gambir harus ke Stasiun Juanda dulu baru bisa bertemu dengan
kami dan bisa langsung ke Serpong. Kami tidak bisa menghubungi teman kami (karena HP nya
mati ). Kami pun meminta tolong kepada salah satu teman kami yang berdomisili
di Jakarta, untuk ke Gambir mencari teman kami. Kami tunggu sekitar jam
satu-satu setengah Jam kabar dari dia (teman Jakarta), ternyata teman kami
tidak ada. Kamipun memutuskan untuk berangkat ke Serpong (sambil harap-harap
cemas menunggu kabar dari teman Jakarta). Kami naik KRL Serpong dengan rute Manggarai-pindah KRL Tanah
Abang-Pindah KRL Serpong. (salah satu kenyaman dari kereta KRL ini yaitu, Cuma satu
tiket untuk satu tujuan itu-SERPONG-jadi meskipun gonta ganti kereta, tiketnya
sama). Ketika di Stasiun Manggarai, kami
mendapat kabar bahwa teman kami sudah berada di tempat Kost kami yang di
Serpong (Kami bersyukur, dia sudah nyampek Kos duluan) sedangkan kami masih
menunggu kedatangan KRL untuk ke Tanah Abang. Jam hampir menunjukkan jam 11.00
WIB. Badan kami terasa pegal semua, barang bawaan yang besar membuat badan kami
terasa capek, Koper, ransel, Baju Basah (emang berat sih). Akhirnya kami sampai
di Stasiun Serpong sekitar jam 13. 30 WIB. Dari Stasiun Serpong kami naik ojek
menuju Jaya kost. Alhamdulilllah, akhirnya kulihat kasur . (hehehehe)
Hari
ini sangat capek, badan terasa pegal semua. Counterpain, minyak kayu putih
menjadi sahabat tidur. Tapi Alhamdulillah kami selamat sampek tujuan. Besok
pagi-pagi berangkat ke LIPI, semangat!! Have a nice Dream Friend!!!
Pesan : Jika ingin berangkat menggunakan kereta api
atau kendaraan apapun, berangkat lebih awal dan estimasiin waktu macet, biar
tidak harap-harap cemas ketinggalan kereta/kendaraan lain (kan eman tuh).
0 komentar:
Posting Komentar