Cerita Serpong #1

07.15.00 ima2512 0 Comments



Selasa, 29 Januari 2013
Hari ini aku baru menapakkan kaki di Serpong. Kasur  di Jaya Kos seakan menjadi impian selama diperjalanan SBY-JKT-SERPONG. Kami mendapat 2 kamar kos untuk 5 orang, sedangkan pembayarannya diratakan untuk 5 orang. Itu cukup adil menurutku sudah. Kurang lebih satu bulan atau dua bulan aku akan menghabiskan waktu ku dengan lingkungan ini, Jaya Kost, Muncul, Jalan Raya Puspiptek, LIPI, Nanotech, dan Metalurgi. Perjalananku menuju Serpong ini memiliki beberapa kesan yang seru untuk diceritakan. ( Menurutku sendiri,,hehehe)
                Cerita ini bermula ketika kami bertiga (Alwi, aku dan Titik) akan berangkat menuju Stasiun Pasar Turi. Rencananya  kami berangkat jam 16. 15, tapi karena saluran telp Taxi nya pada sibuk semua (mungkin gara2 hujan kali ya,,) akhirnya kami menyetop taxi dijalan dan kamipun berangkat jam 16. 25. Keberangkatan kereta kami 17. 10 dan kami masih berada di Jalan yang diguyur hujan. Hujan semakin deras dan menyebabkan daerah di Jalan Semarang banjir dan macet total. Sungguh malang nasib kami bertiga, sudah kejebak macet, banjir pula dan tidak lupa juga dikejar oleh keberangkatan kereta. Jam menunjukkan jam 17.00 dan kami masih berada dalam taxi yang tidak bergerak dalam kondisi kemacetan. Kamipun memutuskan untuk keluar dari Taxi dan berjalan kaki dari jalan Semarang menuju Pasar Turi. Air hujan yang setinggi lutut membuat langkah kami semakin lambat, ditambah dengan adanya koper membuat kami semakin sulit untuk bergerak di dalam keruhnya air banjir. Alhamdulillah ada anak-anak yang sedang mendorong mobil yang macet, kamipun meminta tolong kepada sejumlah anak-anak tersebut untuk membawa koper kami (dan tentunya dibayar). Meskipun begitu, diriku serasa sudah tidak kuat, jam semakin mepet,  kakiku semakin berat.  Ku buka sepatuku dan kupegang, kuterjang banjir dan sampai ke Stasiun Pasar turi dengan keadaan basah kuyub. Kedua temanku masih dibelakang ku dengan anak-anak lelaki yang membawa koper kami. Orang-orang dan petugas di Stasiun Pasar Turi menyuruhku agar bergegas masuk kedalam kereta karena akan segera berangkat.  Ku baru menyadari, teman ku masih kurang satu orang. Jam menunjukkan 17. 25, Kereta sudah melambatkan keberangkatan 15 menit.  Kami bertiga basah kuyub masuk dalam kereta, sedangkan pipin (yang sudah menunggu kami dari tadi ) masih me-lobby kepada masinis kereta untuk melambatkan keberangkatan kereta 10 menit lagi. Namun dia tidak berhasil, dia meninggalkan satu tiket di petugas penjaga kereta di Stasiun Pasar Turi. (agar teman kami, kalo datang, bisa langsung menyusul kami). Teman yang ketinggalan kereta terjebak macet dan banjir juga, kami sudah tidak bisa melobby bapak masinisnya. Kami berharap dia naik kereta setelahnya, dan kami berencana akan menyusulnya di Stasiun pemberhentiannya. HP temenku pada saat itu juga mati, dan kami tidak dapat berkomunikasi dengan dia. Kami berempat khawatir, bagaimana dengan teman kami satunya.
                Kurang lebih Jam 06.00 kereta kami sampai di Stasiun Jakarta Kota.  Kami langsung mencari KRL menuju Gambir, petugas memberi tahu bahwa KRL sedang tidak beroperasi di Gambir. Solusinya, temen kami yang di Gambir harus ke Stasiun Juanda dulu baru bisa bertemu dengan kami dan bisa langsung ke Serpong. Kami tidak  bisa menghubungi teman kami (karena HP nya mati ). Kami pun meminta tolong kepada salah satu teman kami yang berdomisili di Jakarta, untuk ke Gambir mencari teman kami. Kami tunggu sekitar jam satu-satu setengah Jam kabar dari dia (teman Jakarta), ternyata teman kami tidak ada. Kamipun memutuskan untuk berangkat ke Serpong (sambil harap-harap cemas menunggu kabar dari teman Jakarta). Kami naik KRL  Serpong dengan rute Manggarai-pindah KRL Tanah Abang-Pindah KRL Serpong. (salah satu kenyaman dari kereta KRL ini yaitu, Cuma satu tiket untuk satu tujuan itu-SERPONG-jadi meskipun gonta ganti kereta, tiketnya sama).  Ketika di Stasiun Manggarai, kami mendapat kabar bahwa teman kami sudah berada di tempat Kost kami yang di Serpong (Kami bersyukur, dia sudah nyampek Kos duluan) sedangkan kami masih menunggu kedatangan KRL untuk ke Tanah Abang. Jam hampir menunjukkan jam 11.00 WIB. Badan kami terasa pegal semua, barang bawaan yang besar membuat badan kami terasa capek, Koper, ransel, Baju Basah (emang berat sih). Akhirnya kami sampai di Stasiun Serpong sekitar jam 13. 30 WIB. Dari Stasiun Serpong kami naik ojek menuju Jaya kost. Alhamdulilllah, akhirnya kulihat kasur . (hehehehe)
                Hari ini sangat capek, badan terasa pegal semua. Counterpain, minyak kayu putih menjadi sahabat tidur. Tapi Alhamdulillah kami selamat sampek tujuan. Besok pagi-pagi berangkat ke LIPI, semangat!! Have a nice Dream  Friend!!!
Pesan  : Jika ingin berangkat menggunakan kereta api atau kendaraan apapun, berangkat lebih awal dan estimasiin waktu macet, biar tidak harap-harap cemas ketinggalan kereta/kendaraan lain (kan eman tuh).



You Might Also Like

0 komentar: