lembaga pendidikan unggulan,
Lembaga Pendidikan Unggulan
Dulu aku
mencibir ketika aku mendengar bahwa lembaga pemerintahan ini akan membuat suatu
lembaga unggulan. Pikiranku saat itu berkata “ buat apa membuat lembaga
unggulan yang baru, kenapa tidak memprioritaskan lembaga yang sudah ada saja,
kalau yang diinginkan sekolah berasrama, bukan sama saja dengan sekolah pondok
pesantren” .
Saat itu
pikiranku masih sempit. Saat itu juga diriku masih mengabdi di salah satu
lembaga swasta yang dibawahi oleh lembaga pemerintahan ini. Aku benar-benar
merasakan rona kehidupan pengabdian, ikhlas beramal.
Ada yang bilang
“ hidup itu ber-materi”, aku setuju dengan pendapat tersebut. Hidup ini
memerlukan materi disetiap sendi kehidupannya. Karena keadaan tersebut, membuat
diriku sendiri, agak sedikit iri, yang menyebabkan kurang ikhlasnya dan kurang
totalitas dalam pengabdianku. Aku memiliki prinsip, tidak setengah-setengah,
sekali “nyemplung” ya sudah kebuyur basah. Sekalian saja totalitas dalam setiap
apa yang aku lakukan.
Mungkin hal ini
dikarenakan, tempat ku mengabdi terdahulu, seperti hanya membuat diriku menjadi
salah satu orang yang sangat tidak berguna, duduk di pojok kantor administrasi,
membuat diriku rasanya ingin cepat menyelesaikan pengabdian ini atau ingin
pindah tempat mengabdi. Hal ini juga
dikarenakan, asupan materi sepertinya
faktor yang signifikan. Aku bersyukur, namun aku masih merasa belum
melakukan pengabdian tersebut secara maksimal. Dikala umur kita sudah menginjak
20-an keatas, kita akan memiliki rasa produktifitas tinggi. Jadi ketika momen
produktifitas tersebut tidak termanfaatkan, rasanya diri ini menjadi orang yang
sangat tidak berguna.
Didalam momen
pengabdian tersebut, aku juga merasakan bahwa “ketidak teraturan” dalam lembaga
tersebut, dan lembaga – lembaga yang lain, yang berada di bawah lembaga
pemerintahan . ini. Mungkin ini hanya opini seorang diriku, yang baru sebentar
melihat dan mengamati birokrasi dari lembaga –lembaga ini. Oleh karena itu,
pikiran ku saat itu, kenapa lembaga pemerintahan tidak memperbaiki mutu dari
lembaga-lembaga yang sudah ada?
Namun, sekarang,
pikiran itu sudah berubah. Ketika sesi interview untuk PTK disekolah ini, aku
bertemu dengan salah satu bapak. Beliau bertanya kepada ku “ Kenapa Anda
mendaftar di lembaga ini?” “ apa yang ada pikiran tentang lembaga pendidikan
(mxxxxxxx) yang sekarang?”, “ Saya ingin mengabdikan diri untuk negara” Jawab
ku, “siswa siswi sekarang setengah-setengah, yang jago dalam pengetahuan umum,
hanya jago dipengetahuan umum, yang jago di agama, ia hanya jago di agama”.
Lalu bapak itu mengatakan “iya, oleh karena itu kami ingin mendirikan lembaga
ini, kami mendidik siswa yang jago di agama dan di umum, moral baik dan mumpuni
dalam bidang umum”.
Setelah interview tersebut, memang benar apa yang
bapak tersebut katakan. Untuk mendapatkan lulusan tersebut, kita harus memberikan mutu pendidikan yang baik, dan
memantau pergaulan / karakter mereka. Itulah kenapa sekolah ini berasrama. Mutu
pendidikan yang baik, dapat kita berikan dengan adanya fasilitas dan tenaga
pengajar yang mumpuni. Sedangkan pendidikan berkarakter IMTAK dapat kita
ciptakan dengan sistem sosial yang terjaga
0 komentar:
Posting Komentar