Interospeksi Diri

18.07.00 ima2512 0 Comments



Mungkin aku lupa cara berteman, ataukah aku yang terlalu bersikap egois. Aku tidak tahu, apakah aku salah, ataukah sikapku yang salah. Terkadang kita butuh seseorang yang dapat mengingat kita, apakah kita dalam posisi yang benar ataukah posisi yang salah. Egois dan egois, kata yang terus terngiang di telingaku.
Apakah mereka ataukah diriku yang egois, aku pun tak mengerti kemana arah egois ini menunjuk. Manusia adalah makhluk yang memiliki seribu keinginan didalam hatinya. Setiap keinginan itu terkadang melukai perasaan seseorang yang tampa disadarinya.  Itulah yang aku rasakan.
Teman itu tidak serumit ini. Salah ataukah tidak, teman itu akan saling mengingatkan. Aku tidak protes, siapapun boleh memiliki hubungan baru dengan orang lain. Aku mengerti, perasaan seseorang memiliki perubahan. Sehari, sikap seseorangpun dapat berubah. Kenapa aku merasa capek dengan pertemanan ini.
Perasaan seseorang tidak dapat dipaksa. Aku menyadari sekarang. Sebaik apapun hubungan itu, jika sekali pernah di khianati, hubungan tidak akan kembali sama. Aku menyadari pada hari itu, percuma diriku mencoba terus untuk mendekatinya, jika dirinya yang memang sudah memberikan jarak. Aku memang pernah melakukan kesalahan, dan mungkin ia tak pernah lupa dengan kesalahan itu, sehingga ini lah hasilnya.
Aku setuju dengan pepatah yang mengatakan, apa yang kau lakukan itulah yang kau buai. Mungkin dia bersikap seperti itu, sebagian besar salahku juga. Aku juga tak bisa menyalahkannya.  Karena semua itu juga salah ku juga( kenapa aku nulis begini lagi).  Mungkin ini sebagai interospeksi diri ku sendiri. Dimanapun kamu berada, harus menjaga mulut, sikap dan tingkah mu. Jaga perkataanmu, sekali ku mengucapkannya, kau tidak bisa menariknya lagi. Sekali kata kata menyakiti seseorang, ia tak bisa ditarik lagi. Sikap terlebih lagi. Jaga sikapmu, kontrol emosi mu. Jika kau melakukan salah, akui, dan minta maaf. Besarkan hati mu. Ini adalah salah satu pelajaran sikap yang di ambil hikmahnya. 

(jumat berkah)

0 komentar:

Libur Panjang

17.29.00 ima2512 0 Comments

Ya, bagaiamana semua ini tidak membuat ku senang. Hahahah. Libur telah tiba. Meskipun tidak terlalu panjang, tapi aku senang dengan libur ini. Kamu punya rencana apa ? mau kamu apain liburan ini?? Mungkin setiap orang memiliki momen sendiri untuk memanfaatkan momen liburan yang lumayan lah, 3 hari.

Diriku sendiri, sepertinya liburan ini ini ku habiskan untuk nonton Kdrama yang lagi Booming, dan masih tayang di Korea sana “Descendant of the Sun”,  aku penasaran dengan drama ini. Si cantik Song Hye Kyo (gak tahu benar apa tidak tulisannya) beradu akting dengan si ganteng Son Jong ki. Aku memang belum pernah melihat akting dari Son Jong ki, tapi kalo Song Hye Kyo, wah drama drama nya udah buat hati ku meleleh menangis. Hehehe

Ceritanya tentang kisan romansa seorang dokter dan seorang tentara. Chemsitry – nya dapet. Episode pertama udah bikin aku senyum senyum sendiri. Konflik hubungan mereka, satu tentara yang menyelamatkan orang dengan membunuh orang lain dan satu lagi yang memiliki prinsip bahwa hidup adalah sesuatu yang berharga. Seru, emosi yang di sampaikan oleh pemain, sampai ke akunya.  Tapi ada beberapa episode yang ku percepat.  Setting tempatnya juga bagus, di negara Urk (nilai geografi ku jelek, jadi aku gak tahu dimana negara ini letaknya) tapi sepertinya di negara bagian timur tengah, karena memakai bahasa arab, dan dari pemain pemain juga orang Arab. Tapi ketika ku baca beritanya, katanya sih setting tempatnya di Yunani. Memiliki rating penonton yang tertinggi di Korea, dan biaya produksi yang besar, namun sudah balek modal dengan baru beberapa episode.
Ya, jelaslah aku tertarik untuk menontonnya. Dari referensi temenku juga, katanya bagus. (pada hal kerjaanku masih lumayan banyak,, hello guys, after this I would be someone who seek a job for continue my life, So I must prepare everything that I need. I hope the time is enough for me.
Oh ya, pada sesi tulisan ini, aku juga mau ngucapin pada salah satu teman ku, “Selamat Ulang tahun Tiara”, Semoga umurnya jadi barokah, dan cita citanya tercapai, wish you all the best


0 komentar:

blogger,

Happy monday Guys!!

04.32.00 ima2512 0 Comments

Happy monday guys,,, gmn hari kalian hari ini,,, semoga semuanya lancar. aku tahu,kebanyakan benci dengan hari senin, termasuk salah satunya aku. Hehehe
Kebanyakan rutinitas kantor dan beberapa perusahaan dimulai hari senin. Ya iyalah, kebanyakn orang gak suka sama hari senin, karena sebelum hari itu hari minggu, hari tersantai dan mem-mbabu sedunia (wkwkwkwk, khususnya bagi aku ) sapa juga yang suka hari minggu berakhir diganti dengan hari senin ( mungkin ada segelintir beberapa orang yang berpikir berbeda)atau mungkin orang yang tak merasakan libur,setiap hari udah nyantai!!hehehe
Lebih enak mana sih? Antara kerja kantoran apa wiraswasta? Mungkin beberapa orang memiliki pandangan yang berbeda. Kedua keduanya memiliki positif dan negatif masing masing. Klo berwiraswasta enaknya tuh mungkin, perusahaan milik sendiri, pengelolaan sendiri,tidak terikat dengan waktu siapapun. Heheh
Klo negatifnya, kalo lagi apes, ya ruginya sendirian. Klo kerja dengan perusahaan orang lain, ya tahulah,bagaimana bekerja diperusahaan orang lain,harus konsekuensi dengan adanya orang diatas kita (big boss ). Positifnya, klo perusahaan rugi, bukan kita yang nanggung, hehe. That is my opinion. Orang yang sukses berwiraswasta menurut ku lebih kreatif. Kenapa tulisan ku lari nya pada bahas kesana sih.jadi  ngalor ngidul eee. Semoga hari senin mu menyenangkan,dan semoga hari hari pada minggu ini pada sukses semua. Targetnya pada tercapai semua.

0 komentar:

Guru Phy-SiCs

16.17.00 ima2512 0 Comments


Hai pembaca, seminggu ini aku gak nulis sama sekali. Banyak sebenarnya yang ingin aku tulis, tapi tahulah sendiri seperti apa kendalanya. Yang jelas faktor malas adalah yang terbesar (hahahaha.....). Sebenarnya ingin konsisten menulis paling gak menulis 2 atau 3 tulisan setiap minggu. Tapi , ya begitulah, namanya nulis kadang mood- mood tan. Kalo lagi banya ide, ingin sekali menuangkan kanya dalam tulisan dan berbagi opini dengan kalian para pembaca. Tapi, kembali lagi ke masalah pertama, waktu yang tidak bersahabat atau mungkin diriku yang belum kurang bekerja keras untuk menuliskannya (alias males ,,,hehehhe,,) semoga saja kedepannya bisa lebih sering share ke kalian.  (amin ya Allah,,,gaya baim J)
Seminggu ini,  sekolah ku UTS, seharusnya aku harus lebih santai karena gak mengajar. Tapi aku terasa lebih sibuk. (sok sibuk kali, sibuk sendiri atau sibuk nonton,,,hehehhe). Menjadi seorang guru fisika itu nyesek,(ternyata setelah aku juga survei teman ku yang ngajar fisika, dia bilang gitu juga). Nyeseknya tuh, ngajarnya susah dimengerti, kalo udah ujian nilainya pada kecil, ada sih yang gede, tapi lebih banyak yang gak lulus KKM. Hadeh...... Gmn gurunya gak stress eeeee......(garuk garuk kepala)!!
Jadi guru tuh ribet ribet repot gmn gitu.... kalo siswanya pada banyak lulus KKM, ntar bilang, apa soalnya terlalu mudah yaa,,, tapi kalo pada yang lulus KKM dikit, eh... soalnya apa terlalu susah ya,,,, ah dasar. Atau ngajarnya kecepetan  kali yaa. Perasaan buat soal udah standart yang diajarin,,menurut gurunya sih gampang (hahahah,,, namanya aja guru). Ya begitulah jadi guru fisika, banyak yang gak lulus KKM, itu udah biasa (hehehe, jangan jadikan fenomena luar biasa deh).

Fisika itu sejak jaman baheula emang udah di jadikan momok mata pelajaran yang ditakutin. Pada hal kalo kamu melihat lebih dalam lagi (tapi jangan pusing ya) fisika itu asik. Cara pandang membuat asik itu yang susah dibuatnya. Di Fisika itu kita akan menemukan fenomena fenomena alam yang di karunia Allah. Tapi ya begitulah,,, setiap orang memiliki cara pandang berbeda. Fisika lebih kepada berpikir lebih berlogika. Tapi juga pake perasaann (maksudnya,,,,hahahahah). Udah dulu yaa, hari minggu ini, mau  mem-mbabu dulu, sekarang beralih profesi dulu (hahahaha) have a nice weekend guysss,,,,

0 komentar:

HIDUP SOSIAL

18.15.00 ima2512 0 Comments

Hidup memang selalu bersosialisasi, baik dimanapun itu. Dimanapun kita berada kita selalu berada dalam hubungan sosial.  Setiap kehidupan sosial pasti akan ada gesekan gesekan yang selalu tidak searah dengan arah pergerakan kita.  Itulah kenapa Mata Pelajaran PKN  mengenai sub bab tenggang rasa dan selalu menghormati selalu diajarkan dari sejak SD sampai SMA. Kita memang selalu hidup berdampingan. Setiap dua atau beberapa karakter  berkumpul ia akan memiliki singgungan singgungan kecil yang akan selalu saja ada. Tinggal bagaimana individu individu tersebut menyikapi perbedaan karakter tersebut.
Setiap manusia pasti memiliki kesabaran, satu kesalahan dapat kita maafkan. Namun rasa kepercayaan setelah satu kesalahan tersebut, tidaklah utuh seperti gelas  pada mulanya. Kepercayaan itu seperti gelas,  Gelas yang hancur, tak akan bisa lagi utuh. Meskipun gelas tersebut dapat dirangkai lagi dengan dengan lem, tapi masih ada sisa sisa bekas hancurnya gelas tersebut.
Hubungan sosial pun seperti itu. Kekecewaan itu bagaikan sebuah nila setitik yang jatuh pada susu sebelangga. Satu kali ia pernah dikhianati, rasa percaya itu tidak akan pernah sama. Begitulah apa yang terjadi dengan salah satu hubungan yang kumiliki disini.
Saat itu, kami sangat dekat. Pertama kali aku menginjakkan kaki disini, mereka lah yang menjadi tempat share to care. Aku tak tahu, sejak kapan kesalahan itu kubuat. Saat itu kami dalam kondisi jomblo. Okelah, jadi masih sangat kompak satu sama lain. Beberapa bulan kemudian, sang cupid mulai menampakkan sayapnya. Mereka mulai memiliki pasangan masing-masing. Aku memaklumi, porsi perhatian mereka pasti akan lebih ke “masa depan” mereka. Aku memaklumi ketika aku mulai menjadi obat nyamuk bagi mereka. Aku memahaminya. Aku tak pernah protes, karena aku tahu apa hak ku disitu. Aku hanyalah makhluk asing yang baru mereka kenal. Aku masih bersikap biasa dan cuek, toh aku hanya teman mereka.
Semakin lama, rasanya hubungan ini semakin buruk. Benang semakin kusut, rasanya sulit untuk diluruskan. Emosi semakin tinggi. Mungkin aku melakukan kesalahan, yang tak pernah kusadari. Hari demi hari rasanya ada yang aneh dengan sikap mereka. Kami serumah, tapi seperti tidak serumah. Komunikasi semakin tidak lancar.  Hubungan semakin renggang. Kesalahan dan kecewaan hanya menjadi omongan dibelakang orangnya. Dan terjadilah  puncaknya.
Saat itu, dua diantara kami tidak merasa enak badan. Kami berdua, hanya istirahat saja di kamar. Dan satu teman kami, tiba-tiba sangat cuek. Menanyakan kondisi saja tidak terucap sepatah katapun. Sebelum hari itu, memang hubungan kami sudah sangat buruk, mungkin sikap itu muncul karena ia sedang kesal dengan kami. Okelah, aku melakukan kesalahan, di saat sakit, dan ditempat yang jauh, gak ada tempat kami untuk berbagi kecuali teman. Namun, apakah harus bersikap seperti itu. Selama ini, (okelah saya gak hitung hitungan sikap) perasaan aku gak pernah membedakan teman yang satu dengan yag lain. Jika dia sakit, masih tak ambilin makan, masih tak tanyain mau makan apan? Oh begini jadinya. Saya gak pernah hitung-hitungan, kalo memag mau seperti ini. Tentu saja, saat itu aku emosi (tapi se emosi aku, paling di pendam dalam hati)
 Aku sangat kecewa saat itu. Benar-benar sangat kecewa. Aku selama ini diam, diam bagaimanapun sikapnya. Aku masih tetap menganggapnya sebagai teman, puncaknya, aku pergi kekamar salah satu temanku yang lain. Mungkin ia kesal dengan kami berdua. (lucu ya, hanya karena tidak menanyakan kondisi saja, aku sudah sangat kecewa) mungkin ini yang disebut dengan titik tekuk, dan area yang sangat sensitif. Sejak aku jarang ada di kamar, aku lebih sering bermain di kamar teman yang lain. Pada saat itu juga, ada lagi konflik didalam kamar (konflik  tidur dikamar lain). Akhirnya ada salah satu diantara kami meminta  untuk pisah kamar. Karena sudah tidak ada rasa kecocokan di antara kami. Setujulah kami untuk berpisah kamar. Sesudah berpisah kamar, aku pergi meluapkan emosi di kamar tempatku yang lain. Aku berlinang air mata. Aku menangis, kekecewaan ku keluar dalam bentuk air mata. Sejujurnya, aku sedikit sakit hati. Aku tahu mereka memiliki hubungan yang lain, yang lebih penting bagi mereka, aku memahami itu semua. Namun, hanya karena aku tidur dikamar lain, aku seperti yang salah. Selama ini aku mencoba untuk menjaga perasaan orang lain, tapi perasaan ku sendiri yang terluka. Meskipun aku marah, aku mencoba bersikap ramah, tapi sepertinya itu tidak berarti, satu kali hal itu terjadi.
 Setelah pisah kamar, hubungan ini bukan semakin baik, malah semakin buruk. Tingkat komunikasi kami Cuma berapa persen. Kami semakin tidak pernah berkomunikasi. kami hanya hidup dalam satu bangunan, bukan sebuah rumah.
Karena adanya konflik lagi, kami pernah didudukkan ber lima (ada 2 orang eks) saat itulah kamu buka-bukaan ketika perasaan kami. Aku baru mengetahui, kalo temanku kecewa dengan sikapku. Tapi ia gak bilang sikap yang mana yang telah mengecewakan dia. Ketika aku sakit, ia tahu, kalau aku sakit, tapi karena saat itu dia kesal dengan kami, dia akhirnya cuek dengan kami. Dia juga bilang, ingin menjaga jarak dengan kami  karena kecewa dengan kami. Dalam hatiku, owh gitu, jadi dia malah bukan memperbaiki kesalah pahaman di antara kami untuk berteman, tapi dia memang tidak ingin berteman dengan kami. Okelah, kalau memang begitu.
Kukira setelah pertemuan itu, hubungan kami akan semakin baik. Tapi, gelas yang pecah, tidak bisa utuh lagi. Hubungan kami semakin renggang. Dan akupun memang semakin cuek dengan apapun yang mereka pikirkan, lakukan dan semuanya. Aku berpikir “masa bodoh” sekarang. Aku tidak mengeleminasi ia, tapi ia yang menjaga jarak dengan kami. Aku memahami itu. Mungkin ia ingin fokus dengan masa depannya. Jadi aku juga gak bisa menyalahkannya. Mungkin saat itu aku terlalu egosi. Seharusnya, aku bisa menurunkan ego ku, dan bisa lebih memahaminya. Mungkin kalo dari sudut pandangnya, aku mungkin yang bersalah. Ah, lelah hati ima.  (teman bukannlah seperti itu, teman tempat untuk saling berbagi, baik suka maupun duka, dan teman selalu bisa memperbaiki satu sama lain).
“kesalahan itu dapat diperbaiki dengan adanya komunikasi satu sama lain” itu yang aku pahami.  Hidup ini tidak pernah lepas bersosial satu sama lain. Biarkan orang lain berbicara tentang hidup kita. Manusia tidak akan pernah lepas dengan omongan dibelakangnya. Namun bagaiamana kita menyikapi kritikan dan masukan tersebut.  Aku tahu, pasti ada orang yang berbicara di belakangku, tapi jadikan itu sebagai motivasi lebih baik. Selama apa yang kita lakukan tidak bertentangan dengan syariat islam. Ego, pasti ada. Namun bagaimana menurunku egomu untuk menjaga suatu hubungan. Teman, bisa jadi keluarga dan sahabat. Apalagi di tempat rantau, seharusnya kita mampu menjadikan semua orang teman. Aku gagal dalam hubungan ini, aku gagal menjaganya. Ternyata, mencari teman itu tidak semudah menemukan batu di jalan. Terkadang dengan adanya jarak, akan mampu membuat kita mengerti apa arti sebuah hubungan.

Jika, aku melakukan kesalahan, aku minta maaf, terkadang, aku tidak menyadari apakah sikap da perkataanku telah menyakiti kalian. Jika aku berbuat salah, silahkan tegur. Mungkin aku akan marah, tapi jangan jadikan sikap marahku, sebagai penolakan kritikan kalian.  Maafkan diri ini jika berkali kali membuat kalian kesal. Mohon maafkanlah................ 

0 komentar:

Salah, Akui dan perbaiki!

18.13.00 ima2512 0 Comments

Manusia memang sungguh menakjubkan dengan segala sifatnya. Iya, dengan segala tingkah dan sifatnya yang terkadang kita tidak dapat mengartikanya. Mungkin inilah namanya hidup, penuh dengan warna warni orang yang berbeda. Kita memang selalu berinteraksi satu sama lain, yang terkadang hal tersebut membuat kita tidak sengaja membuat kesalahan satu sama lain. Berinteraksi, manusia adalah salah satu makhluk sosial yang tentunya akan selalu berinteraksi satu sama lain. Interaksi tersebut terkadang membuat orang melakukan sikap atau mengeluarkan kata-kata yang tidak berkenan yang tampa disadari telah menyakiti orang lain. Manusia dikarunai perasaan untuk merasakan segala sesuatu dengan lingkungannya. Manusia memiliki rasa peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.
Kesalahan, pasti pernah dilakukan setiap orang. Orang yang tak pernah melakukan kesalahan, ia tak pernah melakukan hal baru. Dengan kesalahan, membuat kita menjadi tidak sombong. Dengan kesalahan, membuat kita mengerti, bahwa kita tidak selalu benar.  Terkadang jika orang melakukan kesalahan, ia sungkan untuk mengakui kesalahan tersebut dan meminta maaf untuk kesalahan tersebut. Itu normal, menurutku. Setiap orang pasti memiliki ego. Tinggal bagaimana kita menurunkan ego kita. Menurunkan ego itu susah, bagai tembok yang tinggi dan susah untuk melewatinya. Tapi kita sudah mampu melewati tembok tersebut, hati kita akan lega. Saat, kita mampu mengakui kesalahan kita, dan mampu memperbaikinya, itulah kualitas diri kita.
Setiap orang pasti melakukan, begitu juga aku. Aku orangnya keceplosan, kurang menjaga apa yang seharusnya aku katakan dan tidak. Pernah suatu ketika, aku asal ngomong, dan membuat suatu perkara. Sejak saat itu, dan aku mengetahui, bahwa diriku salah. Aku bertekad, untuk menjaga ucapanku. Tapi namanya manusia, tekadku terkadang jatuh terselip tidak tahu kemana.

Ada pepatah yang mengatakan “Lidah lebih tajam dari pada pedang” dan pepatah  itu memang benar. Ketika seseorang tidak mampu menjaga lidahnya, maka celakalah orang tersebut. Orang bertengkar bisa dikarenakan oleh lidah. Orang tersinggung pun dikarenakan, Maka jagalah perkataan dan sikapmu, (penulis juga harus menjaga juga, karena penulis juga manusia, yang kapanpun bisa melakukan yang tampa ia sadari) Jika kau melakukan kesalahan, akui, karena itu membuktikan betapa besar dan lapang hatimu, dan jangan lupa untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Manusia memang hidup dengan kesalahan, tapi jangan jadikan kesalahan sebagai kebiasaan. Perbaiki diri untuk sedikit mungkin untuk melakukan kesalahan. 

0 komentar:

lembaga pendidikan unggulan,

Lembaga Pendidikan Unggulan

18.11.00 ima2512 0 Comments

Dulu aku mencibir ketika aku mendengar bahwa lembaga pemerintahan ini akan membuat suatu lembaga unggulan. Pikiranku saat itu berkata “ buat apa membuat lembaga unggulan yang baru, kenapa tidak memprioritaskan lembaga yang sudah ada saja, kalau yang diinginkan sekolah berasrama, bukan sama saja dengan sekolah pondok pesantren” .
Saat itu pikiranku masih sempit. Saat itu juga diriku masih mengabdi di salah satu lembaga swasta yang dibawahi oleh lembaga pemerintahan ini. Aku benar-benar merasakan rona kehidupan pengabdian, ikhlas beramal.
Ada yang bilang “ hidup itu ber-materi”, aku setuju dengan pendapat tersebut. Hidup ini memerlukan materi disetiap sendi kehidupannya. Karena keadaan tersebut, membuat diriku sendiri, agak sedikit iri, yang menyebabkan kurang ikhlasnya dan kurang totalitas dalam pengabdianku. Aku memiliki prinsip, tidak setengah-setengah, sekali “nyemplung” ya sudah kebuyur basah. Sekalian saja totalitas dalam setiap apa yang aku lakukan.
Mungkin hal ini dikarenakan, tempat ku mengabdi terdahulu, seperti hanya membuat diriku menjadi salah satu orang yang sangat tidak berguna, duduk di pojok kantor administrasi, membuat diriku rasanya ingin cepat menyelesaikan pengabdian ini atau ingin pindah tempat mengabdi.  Hal ini juga dikarenakan, asupan materi sepertinya  faktor yang signifikan. Aku bersyukur, namun aku masih merasa belum melakukan pengabdian tersebut secara maksimal. Dikala umur kita sudah menginjak 20-an keatas, kita akan memiliki rasa produktifitas tinggi. Jadi ketika momen produktifitas tersebut tidak termanfaatkan, rasanya diri ini menjadi orang yang sangat tidak berguna.
Didalam momen pengabdian tersebut, aku juga merasakan bahwa “ketidak teraturan” dalam lembaga tersebut, dan lembaga – lembaga yang lain, yang berada di bawah lembaga pemerintahan . ini. Mungkin ini hanya opini seorang diriku, yang baru sebentar melihat dan mengamati birokrasi dari lembaga –lembaga ini. Oleh karena itu, pikiran ku saat itu, kenapa lembaga pemerintahan tidak memperbaiki mutu dari lembaga-lembaga yang sudah ada?
Namun, sekarang, pikiran itu sudah berubah. Ketika sesi interview untuk PTK disekolah ini, aku bertemu dengan salah satu bapak. Beliau bertanya kepada ku “ Kenapa Anda mendaftar di lembaga ini?” “ apa yang ada pikiran tentang lembaga pendidikan (mxxxxxxx) yang sekarang?”, “ Saya ingin mengabdikan diri untuk negara” Jawab ku, “siswa siswi sekarang setengah-setengah, yang jago dalam pengetahuan umum, hanya jago dipengetahuan umum, yang jago di agama, ia hanya jago di agama”. Lalu bapak itu mengatakan “iya, oleh karena itu kami ingin mendirikan lembaga ini, kami mendidik siswa yang jago di agama dan di umum, moral baik dan mumpuni dalam bidang umum”.
Setelah interview tersebut, memang benar apa yang bapak tersebut katakan. Untuk mendapatkan lulusan tersebut, kita harus  memberikan mutu pendidikan yang baik, dan memantau pergaulan / karakter mereka. Itulah kenapa sekolah ini berasrama. Mutu pendidikan yang baik, dapat kita berikan dengan adanya fasilitas dan tenaga pengajar yang mumpuni. Sedangkan pendidikan berkarakter IMTAK dapat kita ciptakan dengan sistem sosial yang terjaga

0 komentar:

MAN INSAN Cendekie Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan 2016/2017

16.52.00 ima2512 0 Comments

0 komentar:

MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan 2016/2017

16.39.00 ima2512 0 Comments

0 komentar:

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MAN Insan Cendekia OKI 2016/2017

16.26.00 ima2512 0 Comments

0 komentar:

A B I

00.23.00 ima2512 0 Comments

Namanya Abi manyu, nama panjangnya Bagus Jodie Abimanyu. Biasa di panggil Abi atau manyu. Anaknya, hitam manis (hahahaha),baik (semua anak disni mah baik). Dia suka fisika (meskipun gak pinta pintar amat, wkwkwwkk) jadilah dia ikut ekskul fisika. Gelagat lucu, dan suka nyenengin orang(menurutku,karena gurunya kali ya) dia jadi ketua osis
,jadilah ia super sibuk( mungkin super duper sibuk)
Setiap kali aku bertemu dengan anak ini,pasti sering tak isengin. Hahaahah
Hari ini dia ikut sosialisasi ke sekolah sekolah, iseng saja aku bilang, "awas ya gak bawa oleh oleh buat ibu" , " oke ibu" jawabnya.
Tak kira dia bakal lupa atau hanya omongan isengan saja,ternyata dia bawa beneran oleh olehnya. Terimakasih ya manyu:)☺:mrgreen: Ibu senang, bukan karena oleh olehnya, tapi karena Manyu masih ingat ibu
Tapi ini bukan sogokan untuk nilai fisika yang nilainya pas-pas-an ya
<blockquote> terkadang kita terharu bukan dari nilai apa yang diberikan, namun lebih kepada arti dari sikap memberi itu"

0 komentar: