bjps,
Ku anggap kejadian barusan adalah pengalaman pribadi, yang cukup mengesankanlah (ya iyalah, malu tahu). Setelah dari kantor tersebut, aku berangkat ke rumah sakit umum, kata beliau bapak di kantor BPJS Ketenagakerjaan, kantor bpjs kesehatan ada di pojok paling utara dari rumah sakit.
Berdasarkan bekal informasi tersebut, aku pun langsung menuju lokasi. Tidak sama dengan kantor pertama, kantor yang disini rame sekali. Dalam pikiranku, masak mau nanya informasi harus ngatri juga. Ya udah, aku nyerobot aja, dan langsung menuju petugas, yang ada papan nama "UMUM" didepannya. Langsung aja nyerocos "mas, saya kan baru mau membuat kartu bpjs, apa saja persyaratannya ya mas?" si Mas jawab "foto (3x4) 1 lembar, fotocopy KK 1 lembar, dan fotocopy KTP 1lembar". "cuma itu saja mas? " " ya mbak". Dari rumah sakit umum aku balek lagi dulu buat melengkapi syarat2nya, Pak tukang parkir pun tak bilang "pak, balek lagi ntar", biar gak kena biaya parkir berkali-kali, hehehehe
Karena nenekku gak punya foto, aku langsung foto aja pake kamera hp, langsung cari warnet buat ngeprint. Ini lagi, mas-mas penjaga warnetnya gak bisa edit foto (adohhhhh, payah ni mas) alhasil, aku yang edit dan langsung aja tak cetak. Meskipun biayanya sama ( gak dapet discount meskipun sudah berbaik hati mengedit sendiri) ;-)
Dari warnet, aku langsung terjun lagi ke RS umum lantai pertama ketika aku bertanya tentang informasi pendaftaran. Ya elah, ternyata pendaftarannya bukan disitu, untunglah ada petugas yang berbaik hati menunjukkan dimana tempat pendaftarannya, di lantai 2 di gedung yang sama. Naiklah aku kelantai 2, sesampainya disana, alhamdulillah,tak terlalu banyak yang mendaftar, alias antreannya sedikit. Mengisilah aku form pendaftaran dan mengembalikannya kepetugas bersama dengan foto copy KTP nenek gue, dan KK nenek gue, dan tidak lupa foto nenek gue. Sesudah masuk kesana, ternyata gue harus bayar premi awal dulu, karena gue daftar di Kelas III, sehingga pembayaran Rp 25,500 dan setiap bulan juga harus bayar premi. Karena pembayarannya harus di Bank, sebenarnya bisa via trasfer sih, tapi karena biar paham alurnya klo tidak punya rekening tabungam, jadi gue mutusin buat bayar cash aja dulu. Berangkat lagi aku ke Bank, alhamdulillah juga, mengantri gak terlalu lama, gue selesai dah transaksi pembayarannya. Setelah gue fotocopy, baleklah gue ke RS. Akhirnya, langkah terakhir, menyerah tuh fotocopy slip pembayaran, dan jadilah kartu BJPS. (alhamdulillah :-))
KARTU BPJS #2
Sambungan-2Ku anggap kejadian barusan adalah pengalaman pribadi, yang cukup mengesankanlah (ya iyalah, malu tahu). Setelah dari kantor tersebut, aku berangkat ke rumah sakit umum, kata beliau bapak di kantor BPJS Ketenagakerjaan, kantor bpjs kesehatan ada di pojok paling utara dari rumah sakit.
Berdasarkan bekal informasi tersebut, aku pun langsung menuju lokasi. Tidak sama dengan kantor pertama, kantor yang disini rame sekali. Dalam pikiranku, masak mau nanya informasi harus ngatri juga. Ya udah, aku nyerobot aja, dan langsung menuju petugas, yang ada papan nama "UMUM" didepannya. Langsung aja nyerocos "mas, saya kan baru mau membuat kartu bpjs, apa saja persyaratannya ya mas?" si Mas jawab "foto (3x4) 1 lembar, fotocopy KK 1 lembar, dan fotocopy KTP 1lembar". "cuma itu saja mas? " " ya mbak". Dari rumah sakit umum aku balek lagi dulu buat melengkapi syarat2nya, Pak tukang parkir pun tak bilang "pak, balek lagi ntar", biar gak kena biaya parkir berkali-kali, hehehehe
Karena nenekku gak punya foto, aku langsung foto aja pake kamera hp, langsung cari warnet buat ngeprint. Ini lagi, mas-mas penjaga warnetnya gak bisa edit foto (adohhhhh, payah ni mas) alhasil, aku yang edit dan langsung aja tak cetak. Meskipun biayanya sama ( gak dapet discount meskipun sudah berbaik hati mengedit sendiri) ;-)
Dari warnet, aku langsung terjun lagi ke RS umum lantai pertama ketika aku bertanya tentang informasi pendaftaran. Ya elah, ternyata pendaftarannya bukan disitu, untunglah ada petugas yang berbaik hati menunjukkan dimana tempat pendaftarannya, di lantai 2 di gedung yang sama. Naiklah aku kelantai 2, sesampainya disana, alhamdulillah,tak terlalu banyak yang mendaftar, alias antreannya sedikit. Mengisilah aku form pendaftaran dan mengembalikannya kepetugas bersama dengan foto copy KTP nenek gue, dan KK nenek gue, dan tidak lupa foto nenek gue. Sesudah masuk kesana, ternyata gue harus bayar premi awal dulu, karena gue daftar di Kelas III, sehingga pembayaran Rp 25,500 dan setiap bulan juga harus bayar premi. Karena pembayarannya harus di Bank, sebenarnya bisa via trasfer sih, tapi karena biar paham alurnya klo tidak punya rekening tabungam, jadi gue mutusin buat bayar cash aja dulu. Berangkat lagi aku ke Bank, alhamdulillah juga, mengantri gak terlalu lama, gue selesai dah transaksi pembayarannya. Setelah gue fotocopy, baleklah gue ke RS. Akhirnya, langkah terakhir, menyerah tuh fotocopy slip pembayaran, dan jadilah kartu BJPS. (alhamdulillah :-))
0 komentar:
Posting Komentar