“Not Your Lucky”

17.09.00 ima2512 0 Comments



Manusia hanyalah organisme paling kompleks yang penuh intuisi dan naluri. Manusia memiliki keinginan  untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dari apa yang sudah dia miliki. Begitulah manusia, hidup dengan keinginan yang selalu menuntut dirinya untuk dipenuhi. Mungkin keinginan dapat di “range” dalam beberapa skala. Skala kecil, keinginan sesaat yang tidak diikuti dengan usaha dan hanya membiarkannya berlalu jika dia tidak mendapatkannya. Skala menengah, keinginan yang selalu dipendam, ingin dipenuhi, mewujudkan dengan usaha terbaik. Keinginan Skala besar, mungkin bisa dibilang dengan hampir sama dengan kata ambisius. Mungkin ketika aku membuat tiga skala tersebut, ada yang tidak sesuai dengan definisi psikologi (is Okay, This is  my opinion).
Kata keinginan tersebut, melekat dengan kata “ Usaha”. Ya usaha. Ada usaha seadanya, usaha sekedarnya, usaha dengan sungguh-sungguh, atau usaha asal- asalan, atau mungkin usaha terbaik.   Satu kata yang aku garis bawahi, kata “usaha terbaik”. Terkadang kita melihat usaha terbaik dari hasil apa yang sudah kita perjuangkan. Ketika hasil tersebut sudah seperti yang kita harapkan, terkadang kita mengatakan itu adalah hasil  usaha terbaik. Namun, ketika hasilnya belum seperti yang kita harapkan, kita hanya mengatakan, itu bukan keberuntungan kita. Usaha terbaik, usaha seperti apakah yang disebut dengan usaha terbaik? Apakah usaha dengan mengusahakan mati matian hingga pada akhirnya kita tak mampu lagi untuk melakukan apa-apa. Usaha sampai pada penghabisannya. Usaha terbaik menurutku, kita sudah melakukan semampu yang kita bisa, dan menyerahkan hasil kepada yang di Atas. Sebaik apapun manusia merencanakan, penentunya adalah yang di Atas, The Best Planner. Ketika hasil usaha kita tidak sesuai dengan harapan kita, mungkin Allah masih memiliki rencana lain buat kita. Orang hebat adalah orang yang mampu bangkit dari kegagalan. Dan menjadikan kegagalan tersebut sebagai motivasi dan interospeksi terhadap apa yang sudah kita lakukan, Sudahkan kita melakukan usaha terbaik?. Jangan jadikan kegagalan sebagai sebuah pintu untuk menyerah. Kalo kita menyerah pada pertama usaha kita, maka keinginan kita hanyalah keinginan sesaat/atau menengah. Jadikan kegagalan tersebut sebagai salah satu pengalaman yang menjadikan kita lebih baik.

Tulisan ini Ibu khususkan untuk anak-anak bimbingan ibu, jangan menyerah, kalian kali ini tidak berhasil. Tidak apa-apa, mungkin tahun depan atau lomba selanjutnya, kalian insya Allah menang dengan ijin Nya. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman pembelajaran buat kalian. Ambil hikmahnya, dan selalu bersyukur atas segala ketentuan-Nya. Sukses selalu buat kita

You Might Also Like

0 komentar: