Lost Focus
Ketika melihat sosial media yang meraja lela, hatiku agak sedikit tidak enak. Ada perasaan cemburu. Ketika melihat update status dan foto dari mereka-mereka yang sedang mengejar impiannya, hatiku rasanya membuncah. Apakah aku tidak bisa seperti mereka? Itu pertanyaan dalam hatiku terdalam. Rasa ini menimbulkan keirian yang dalam. Dan diriku merasa sangat kalah. Kuingat beberapa bulan yang lalu, aku masih semangat mengejar impian dan mengejar beasiswa. Namun, sekarang fokus itu hilang di telan bumi. Ku terlalu tenggelam dalam rutinitas ku, dan keinginan itu pun hilang satu-persatu. Satu yang ku inginkan sekarang, aku ingin bekerja, mungkin rasanya tidak adil bagi kemenag. Karena sebagian hidupku adalah jasa kemenag, namun diriku belum memberikan kewajiban yang sepantasnya. Tapi, umur semakin bertambah, dan jika diriku hanya berdiam diri, dan mengikuti arus rutinitasku, aku akan hanya tetap pada fase yang sama. Memang kita harus bersyukur terhadap apa yang sudah kita miliki, dan aku bersyukur atas semuanya, tapi aku juga harus memiliki keinginan yang lebih, keinginan untuk bisa melakukan yang lebih dan aku harus bisa melewati batas ku sendiri. Bersyukur memang berarti menerima, namun bersyukur bukan berarti tidak melakukan apa-apa. "Aku bersyukur atas segala karunia-Nya, namun bolehkan aku meminta karunia-Mu yang lain Robbi"
0 komentar:
Posting Komentar