Cerita Serpong #4
Senja Sore di Kota rantauan, diriku
merasa kesepian, tak tahu apa yang berada didalam pikiran. Kurang lebih 2
minggu sudah aku berada di kota rantau ku yang kedua, Serpong. Dan hari ini
adalah Sabtu ke-2 yang ku lalui di kota ini. Sabtu-Minggu kemaren ku habiskan
dengan mengunjungi rumah saudara temanku yang berada di lingkungan TNI, kami
bertiga (Aku, Pipin dan Titik) menginap dan menghabiskan waktu kami dengan
berjalan-jalan di Mall WTC (dekat rumah saudaranya titik). Sedangkan Sabtu ini
(lebih tepatnya hari ini), ku habiskan dengan menatap laptop dan buku log book
penelitian di atas kasur.
Seminggu (Senin-Jum’at) aku sudah memulai penelitianku.
Hari Senin, aku sudah memulai berurusan dengan dismill (semacam alat untuk menghaluskan namun dalam skala yang
lebih kecil). Jadwal ku pada hari itu yaitu meng-grinding (bahasal ilmiahnya menghaluskan)
bahan yang akan kugunakan. Baju cerah seakan menjadi halangan dipergunakan
ketika itu. Pada hari selanjutkan, ku
berurusan dengan namanya furnace
(tungku) dan NaOH. Ketika berurusan dengan NaOH, seluruh badanku sudah merasa
gatal-gatal,aku baru mengetahui bahwa NaOH bersifat hidroskopis. Jadi harus berhati-hati ketika akan berurusan dengan bahan
tersebut. Apabila sudah berkontak dengan
NaOH, untuk membersihkannya dibilas sampai tidak terasa licin (pelajaran yang
aku dapet dari DPL niee,,,hehehe)
Hari rabu dan kamis aku masih
berurusan dengan furnace. Dan Jum’atnya
aku berurusan dengan kertas saring. Aku sudah melakukan proses penyaringan 3
kali, namun tidak berhasil juga. Kata Penjaga Labnya sih, karena kertas saring
yang jarang ada (atau murah) jadi sulit untuk menyaring. Alhasil, proses
penyaringan ku tidak berhasil, dan aku harus mengulangnya besok hari senin.
Lelah, memang lelah. Tapi memang
itu yang harus aku lalui. Penelitian ini merupakan salah satu pembelajaran yang
bisa dibilang manis pahit galau senang
happy bingung. Setiap selesai dari Laboratorium, pasti aku sudah kelelahan.
Jam tidurku maju, jam 9-10 malam diriku sudah berada dalam dunia mimpi.
Meskipun waktu disini sama-sama Wilayah Indonesia Barat (WIB) namun ada sedikit
perbedaan waktu. Jam 6 sore disini seakan masih jam 5 sore daerah Surabaya.
Terkadang aku ingin menangis, aku merasa tidak bisa melakukan apa-apa.
Diriku merasa sangat bodoh, benar-benar bodoh. Aku sendiri bingung, aku sudah
berjalan sejauh ini. namun diriku tetap merasa tidak bisa. Ada apa dengan
diriku ??. rasa kepercayaan diri itu seakan menjauhiku, aku bimbang dan galau.
2 komentar:
memangnya situ aja yg galau..
aku juga.. bingung, gak ngerti apa", hola-holo, gak ada yg bimbing (sebelum menghadap pak yus)..
but life must go on.. di setiap kesulitan pasti ada kemudahan, disetiap langkah keberhasilan pasti ada hambatan yg bikin kita berada dalam dua pilihan maju atau mundur..
Posting Komentar