Kesadaran Diri
Kamis,20 Oktober 2011;jam 16.05 WIB
Tak kusangka niat ingin bertemu orang tua dirumah,membawa ku kesadaran bahwa diriku adalah orang yang masih sangat bodoh.Aku merasa sangat dangkal tentang pemahaman ilmu yang sedang kutekuni sekarang.Memang orang tidak akan mempercayai perkataan orang lain,jika orang tersebut tidak berkompeten dalam bidangnya. Misalnya orang yang sedang menekuni ilmu politik,berceramah tentang ilmu science,orang mungkin hanya 1% percaya dengan segala perkataannya. Itulah kenapa opini seseorang bisa dipercayai jika didukung oleh bukti dan fakta.Opini tersebut akan diperkuat dengan adanya faktor opini tersebut memang sesuai dengan bidangnya.
Saat itu,aku sedang terburu-buru karena kereta ke kampung ku hanya ada 2 kali dalam sehari yaitu jam 14.00 dan jam 16.10. Aku kuliah sampai jam 3 sore,jadi mau tidak mau aku harus naik kereta jam 4 sore. Selesai kuliah aku langsung keluar ruangan agar aku tepat waktu sampai distasiun kereta api.Aku tidak tahu ada apa dengan ku hari itu,aku melupakan jam kuliah,sehingga aku telat dan lupa mengerjakan tugas kuliah.Dompet ku pun ketinggalan dikamar kost ku.sehingga aku berniat pulang hari itu,aku meminjam uang ke sahabatku buat ongkos kereta,karena jika kembali ke Kost dulu sebelum berangkat,aku khawatir aku ketinggalan kereta terakhir kekampungku. Alhamdulillah aku tidak terlambat,bahkan keretanya pun belum datang. Ketiak menunggu kereta,aku bertemu dengan salah satu mahasiswa yang berbeda fakultas namun satu universitas. Aku pun memulai perbincangan,mulai dari menanyakan,mau kemana,dll.Dalam perbincangan itu,tidak sengaja kami saling diskusi tentang ilmu kami masing-masing. Dan tidak kusangka,dia mulai kepadaku tentang ilmu yang aku tekuni.dia mulai menanyakan kuantum,kuark,electron,energy diam, dsb. Aku mulai berpikir,ya,,sebagai mahasiswa gak maul ah kita diremehkan oleh orang lain. Apalagi sudah semester atas,seharusnya sudah mulai mengerti tentang ilmu yang sedang dipelajari.aku pun menyadari dari percakapan tersebut,aku merasa dangkal dan merasa bodoh. Aku menyadari,ketika kita dianggap oleh orang lain bisa,pintar meskipun kenyataannya tidak seperti itu,itu akan menjadi sebuah beban yang harus kita pikul. Anggapan orang tersebut harus dapat menjadi acuan kita untuk menjadi lebih baik,dan “Bisa” terhadap anggpan tersebut. Namun,perlu diingat pula,jangan jadikan hal tersebut media untuk menyombongkan diri,meskipun benar anggapan itu. Jadilah orang yang selalu rendah diri.
0 komentar:
Posting Komentar