Motivasi,
TERPURUK
sumber :www.dakwatuna.com |
Sudah beberapa hari ini aku
merasa sangat lemah. Lemah diantara keterpurukan ketidak tahuanku. Tenggelam
dalam rasa ketidakberdayaan dan malu atas rasa yang kurasa. Dimana diriku yang
selama ini percaya diri atas semuanya, rasanya rasa tersebut menghilang tampa
tanpa jejak, menjauhi diriku.
Bodoh, dan sangat bodoh.
Penyesalan dalam setiap langkah yang kuambil, membuat perasaan ini menjadi
sangat, sangat dan sangat buruk. Menyalahkan setiap sesuatu yang ada, dan meng-evaluasi
semuanya. Koreksi diri, mencari apa yang ingin aku cari.
Apakah diri ini terlalu egois dan
sombong??? Mungkin. Tumpukan kertas dan angka-angka didepanku semakin membuat
muak atas semuanya. Rasanya ingin sekali lari ketempat nan jauh disana. Melupakan
sejenak permasalahan yang ada.
Dunia seakan tiada indahnya,
masalah dan masalah. Apakah hati ini terlalu sempit untuk melihat dunia itu
indah. Dunia itu luas, dunia itu menarik, dan dunia itu penuh fana’.
Manusia memang akan berada dalam
titk terpuruknya, dimana dalam titik tersebut dia akan mengalami sebuah fase
untuk menjadi sebuah pembelajaran pendewasaan. Anggaplah titik tersebut sebagai
titik dimana kau akan menjadi kupu-kupu. Sebelum menjadi kupu-kupu tersebut,
kau harus menjadi sebuah kepompom.
*hari ini aku membuat repot
orang-orang disekelilingku karena ketidak tahuanku, membuatku tergantung kepada
mereka. Aku sungkan pada mereka. Seharusnya aku bisa mengatasi “ketidaktahuanku”
ini. Mohon maaf, jika selama ini sudah banyak mengeluh dan merepotkan. Ingin
rasanya tidak bergantung kepada orang lain, ingin mandiri, ingin bisa ini dan
itu tampa merepotkan orang lain. Mungkin rasa terimakasih saja tidak cukup,
namun apalah yang aku punya untuk membalas kebaikan kalian. Semoga Tuhan
membalasnya dengan kebaikan terindah. (#Mas Tito dan Mas Wahyu)
0 komentar:
Posting Komentar