Remedial

07.51.00 ima2512 0 Comments

Beberapa hari ini aku melaksanakan Ulangan Harian di setiap mata pelajaran yang ku ampu di kelas IPA. Karena hasil ulangan harian yang masih di bawah standar nilai minimum mereka lulus, diadakanlah yang namanya remedi. Mata pelajaran yang ku ampu ada tiga, matematika wajib, matematika peminatan dan fisika. Alhasil, hasil ulangan mereka sudah bisa ditebak(hehehe, gimana enggak?, mapelnya aja udah terkenal dengan kesulitan memahaminya) di setiap kelas ada yang remedi ( gurunya gak berhasil nih). Karena saking banyaknya mapel yang remedi, aku pun tak menentukan jadwalnya. Ku pasrahkan ke siswaku untuk menentukan sendiri jadwalnya. Kalo ada yang ingin remedi, silahkan datang kerumah ibu, * kataku. Karena statemen itu, mulai malam sabtu kemaren sampek minggu sore barusan ada saja siswa yang datang untuk remedi. Aku pun juga bingung dengan sistem remedi ini. Maklum, anak sains langsung terjun ke dunia pendidikan. Pengen ku, ketika mereka remedi, mereka belajar lagi materi itu dan mereka memahami apa kesalahan mereka ketika menyelesaikan soal atau masalah tersebut. Aku gak ada keinginan untuk memberi tekanan ke mereka, aku hanya ingin memberikan pengalaman dan wawasan agar lebih teliti dan kritis dan bisa menganalisa. Namun, mungkin sikapku yang seperti ini sepertinya menjadi sebuah tekanan batin buat mereka. Ada salah satu siswaku yang mengalami remedi berkali-kali, bahkan ia sampek mengalami depresi . Akupun bingung menghadapi siswa yang seperti ini, akupun bingung harus menyikapinya. Remedi bisa menjadi salah satu ukur tentang ketidakberhasilan dalam trasfer informasi.

0 komentar: